http://www.donisetyawan.com/wp-content/uploads/2018/04/penyimpangan-sosial.jpg |
Penyimpangan
sosial merupakan suatu perilaku yang tidak sesuai dengan tata kelakuan di dalam
masyarakat, sehingga seseorang yang melanggarnya akan dianggap sebagai
pelanggar dan harus dihukum sesuai dengan ketentuan yang sudah berlaku
.
Untuk
lebih jelasnya kamu bisa baca beberapa pengertian menurut para ahli yang akan
kami sajikan di bawah ini.
Robert M.Z Lawang
Menurut Robert, penyimpangan sosial adalah segala tindakan dan
tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma yang sudah berlaku di dalam sistem
masyarakat tertentu.
James W. Van Zanden
Menurut
James, yang dinamakan penyimpangan sosial adalah suatu tindakan atau perilaku
yang menurut sebagian besar orang dianggap sebagai tindakan yang tercela.
Lewis Coser
Lewis
Coser berpendapat bahwa yang dimaksud penyimpangan sosial adalah kegagalan
seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap kebudayaan dengan perubahan sosial.
Gillin
Menurut
Gillin perilaku menyimpang adalah sejumlah tingkah laku yang timbul dari
nilai-nilai dan norma sosial sehingga dapat menjadi sebab pemudaran atau
runtuhnya ikatan sosial solidaritas kelompok.
Becker
Menurut
Becker suatu perilaku yang menyimpang secara sosial adalah konsekuensi dari
adanya aturan dan penerapan sanksi yang dilakukan oleh masyarakat terhadap
seseorang yang mengerjakan tindakan itu sendiri.
Van Der Zanden
Menurut
Zanden, penyimpangan sosial adalah suatu perilaku yang dianggap oleh sebagian
masyarakat sebagai tindakan yang tercela dan berada di luar batas toleransi.
Paul B. Horton
Menurut
Paul, penyimpangan sosial adalah perilaku atau tindakan yang dilakukan
seseorang sebagai bentuk pelanggaran terhadap norma yang ada dalam masyarakat.
Edward H. Sutherland
Menurut
Edward penyimpangan ini bersumber dari pergaulan yang berbeda sebab seseorang
yang belajar untuk menyimpang dari norma masyarakat melalui kelompok-kelompok
berbeda di mana ia bergaul.
Di
dalam teori ini juga dipaparkan bahwa teori sumber penyimpangan terdiri dari 2
faktor yaitu:
1.
Faktor pertama, perilaku menyimpang bisa terjadi karena sebuah
proses sosialisasi yang tidak merata, sehingga pesan-pesan yang dibawa oleh
agen-agen sosialisasi tidak searah.
2.
Kedua, perilaku menyimpang juga bisa terjadi akibat seseorang
belajar mengenai perilaku yang menyimpang.
Edwin M. Lemert
Menurut
Edwin penyimpangan ini berasal dari adanya proses lebelling (pemberian julukan,
merk, cap, atau stempel) negatif yang diberikan masyarakat untuknya.
Robert K. Merton
Menurut
Robert, penyimpangan berasal dari adanya ketegangan antara tujuan budaya dan
sarana untuk menggapainya. Masyarakat menginginkan setiap orang berhasil, namun
tidak semua orang bisa mencapainya melalui sarana yang sah, seperti menjadi
pengusaha dll. Kemudian orang-orang ini akan mengambil jalur yang menyimpang.
Lemert (1951)
Yang
terakhir menurut Lemert, perilaku menyimpang ini terbagi menjadi 2 yaitu:
Penyimpangan primer dan sekunder.
1.
Penyimpangan primer merupakan suatu perilaku menyimpang yang masih
bisa diterima secara sosial. Misal, mencontek saat ujian dan kebut-kebutan di
jalan.
2.
Penyimpangan skunder merupakan suatu perilaku menyimpang yang pada
umumnya tidak bisa diterima secara sosial. Misal, pembunuhan, memalai narkoba
dsb.
Ciri-ciri Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial dalam
masyarakat adalah semua bentuk tindakan yang dianggap menyimpang dari
norma-norma yang telah berlaku dalam suatu sistem sosial. Dalam hal ini
menimbulkan upaya dari pihak berwenang guna memperbaiki perilaku tersebut.
Berikut
merupakan ciri-ciri penyimpangan sosial yang dapat kamu pahami:
- Deviasi
(penyimpangan) merupakan dampak dari adanya masalah-masalah, baik itu
pribadi maupun sosial.
- Deviasi
(penyimpangan) merupakan bentuk penolakan masyarakat.
- Deviasi
(penyimpangan) bersifat universal (menyeluruh) karena menggambarkan
3 fungsi penting yaitu:
·
Deviasi dalam menjelaskan aturan.
·
Deviasi dalam pembentukan grup.
·
Deviasi dalam mengembangkan perubahan sosial.
- Aspek lahiriah
yang bisa diamati dengan jelas, dapat dibagi menjadi 2 aspek:
·
Dalam bentuk verbal,
melalui kata-kata kotor, tidak senonoh, makian, dan lain-lain.
·
Dalam bentuk nonverbal, tingkah
laku yang terlihat.
Penyebab Terjadinya Penyimpangan Sosial
Penyebab
terjadinya penyimpangan sosial bisa dilihat dari situasi dan kondisi pada
masyarakat itu sendiri. Pada dasarnya setiap individu mempunyai latar belakang
yang berbeda, hal itulah yang kemudian menimbulkan tindakan-tindakan yang
berlawanan dan tidak semua individu mampu mengidentifikasi nilai dan norma yang
sudah berlaku di masyarakat.
Hal
seperti ini menunjukkan bahwasannya proses sosialisasi mengalami kegagalan,
individu-individu yang demikian itu sangat cenderung menerapkan tindakan yang
menyimpang. Beberapa faktor yang menyebabkan orang melakukan sesuatu menyimpang
antara lain:
Perbedaan Status
Terdapat
benteng pemisah antara si miskin dan si kaya yang amat mencolok, sehingga
dengan hal itu akan mengakibatkan timbulnya rasa iri, dengki, syirik, dan
berujung pada perilaku menyimpang seperti manipulasi, korupsi, kolusi, dan
sebagainya.
Kebutuhan Ekonomi
Tumbuh
rasa atau keinginan untuk hidup serba kecukupan tanpa harus susah payah
bekerja, hal ini juga mengakibatkan seseorang mengambil jalan pintas dengan
cara penyimpangan seperti merampok, begal, mencuri, dan lain sebagainya.
Keluarga yang Berantakan (Broken Home)
Keluarga yang berantakan akan
menyebabkan tumbuhnya penyimpangan sosial. Hal ini disebabkan oleh perselingkuhan atau perceraian,
sehingga menyebabkan anggota keluarganya tidak betah hidup di rumah akibat dari
situasi dan kondisi rumah yang selalu berantem atau saling diam.
Akibat
dari itu, ia melampiaskan kekosongan hatinya dengan berjudi, miras, narkoba,
terjun ke dalam komplek prostitusi, dan masih banyak lainnya.
Banyak Pemuda yang Putus Sekolah dan Pengangguran Hidupnya Liar di
Jalanan
Pada
dasarnya seorang pemuda bisa saja bekerja di kantor, untuk bekerja disebuah
kantor sangat dibutuhkan keahlian. Namun mereka tidak memiliki keahlian
tersebut. Padahal mereka juga membutuhkan sandang, pangan, dan tempat tinggal,
yang ujung-ujungnya mereka ambil jalan pintas dengan cara menjadi pengamen bus
atau pengemis berjalan.
Pengaruh Media Masa
Media
masa sangatlah besar pengaruhnya, banyaknya tayangan-tayangan berita kekerasan
dan kriminalitas. Pola seperti ini akan memengaruhi emosi dan kejiwaan
seseorang, yang berakibat kepada pembunuhan, pemerkosaan, perkelahian,
perampokan, dan sebagainya.
Saat
ini media di Indonesia sudah terkontaminasi dengan acara-acara yang berdampak
pada tindakan negatif. Oleh karena itu sebagai orang tua harus senantiasa
memperhatikan buah hatinya agar terhindar dari pencemaran media masa.
Sosialisasi Nilai-nilai Sub-kebudayaan Menyimpang
Sosialisasi ini dapat terjadi oleh
beberapa sebab, di antaranya terlalu sering menonton film baik di televisi
maupun internet (YouTube) yang akan menimbulkan perasaan kepo (ingin tahu
banget) dan meniru apa-apa yang sudah ditonton.
Model
penyimpangan seperti ini bisa terjadi karena seorang individu atau kelompok
baik sengaja maupun tidak secara otomatis telah mengadopsi nilai-nilai
sub-kebudayaan yang menyimpang.
Seperti
contoh di negara Indonesia secara umum masyarakat mengetahui bahwa hubungan prostitusi
atau seks di luar nikah ini tidak dibenarkan secara norma agama, sosial, dan
hukum. Namun berbeda dengan negeri barat yang tidak dikategorikan sebagai
perilaku menyimpang.
Dampak Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial dapat melanggar norma hukum.
Penyimpangan sosial yang melanggar norma hukum antara lain tindak kejahatan
seperti: Penipuan, perampokan, pencurian. Pelanggaran norma hukum tertentu akan
mendapat sanksi hukum, misal penahanan di dalam (LP).
Selain
penyimpangan yang melanggar norma hukum ada juga penyimpangan sosial yang melanggar
norma-norma sosial. Misal penyimpangan dalam bentuk gaya hidup lain dari gaya
hidup pada umumnya seperti sikap eksentrik dan arogansi.
Sikap
eksentrik merupakan sikap yang dianggap aneh oleh masyarakat, contoh anak
laki-laki yang memakai anting. Sikap arogansi adalah sikap yang menunjukkan
kesombongan atas kekuasaan, kekayaan, dan kemapanan.
Pada
umumnya penyimpangan sosial menimbulkan aib atau stigma bagi para pelakunya.
Masyarakat memandang pelaku penyimpangan sosial secara negatif, contoh, Afif
adalah seorang yang tunawisma, untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehari-hari ia
mengumpulkan barang bekas.
Pada
suatu hari ia sakit dan pastinya tidak bisa menjalankan pekerjaannya. Sementara
itu ia tidak mempunyai uang yang cukup untuk membeli makan, dalam posisi
kelaparan ia berjalan emperan toko.
Saking
laparnya, ketika berjalan di depan toko roti ia mencuri beberapa potongan roti.
Ketika ia melakukan aksinya, si penjaga toko berteriak, lantas orang-orang yang
berada di sekitar toko spontan lari dan menangkapnya.
Pada
saat itulah orang-orang di sekitar toko menganggap bahwa ia adalah seorang
pencuri, anggapan itulah yang merupakan stigma atau aib sosial bagi si Afif.
Selain
dampak negatif, penyimpangan sosial juga bisa berdampak positif. Penyimpangan
sosial dapat mempertegas suatu perilaku yang pantas dan tidak pantas untuk
dilakukan.
Contoh,
selama ini Teguh bingung apakah menggunakan narkoba itu termasuk perbuatan
benar atau salah. Orangtuanya melarang, namun beberapa temannya berkata bahwa
menggunakan narkoba itu tidak salah.
Singkat
cerita, pada suatu hari temannya ditangkap polisi, peristiwa tersebut
menegaskan Teguh bahwasannya menggunakan narkoba itu tidak baik, maka dari itu
perbuatan tersebut tidak dibenarkan.
Penyimpangan
sosial juga dapat mendorong perubahan masyarakat, biasanya hal ini ditemukan
dalam penyimpangan yang sifatnya positif seperti inovasi pembaharuan di dalam
kehidupan masyarakat.
Sikap Terhadap Pelaku Penyimpangan Sosial
Dalam
menyikapi orang yang terkena penyimpangan sosial ini ada 2 macam yaitu: Sikap
positif dan negatif.
Sikap Positif
Sikap
positif bukan berarti membenarkan begitu saja penyimpangan sosial. Sikap
positif merupakan sikap yang dianggap wajar atau sesuai dengan peristiwa yang
terjadi, sikap seperti ini bisa dibangun dengan kesanggupan menahan emosi dan
memakai akal sehat dalam menghadapi penyimpangan sosial.
Sikap
positif dapat dilihat melalui simpati seseorang terhadap pelaku penyimpangan
sosial, simpati merupakan sikap menaruh perhatian terhadap si penderita. Sikap
simpati membuat seseorang sanggup memahami pandangan atau situasi pelaku
penyimpangan sosial.
Contoh,
Ali melihat Kentos teman sekelasnya, hampir setiap hari ia tidur di kelas. Ali
bertanya pada Kentos tentang usaha apa yang bisa dilakukan agar bisa
menolongnya.
Untuk
itu Ali meminta Kentos untuk menceritakan mangapa hampir setiap hari tertidur,
dari perbincangannya terdapat satu alasan mengapa Kentos suka tertidur di
kelas, ternyata pada malam hari Kentos kurang istirahat.
Yang
dilakukan Kentos adalah selalu membaca buku sampai larut malam, mengetahui hal
ini si Ali membantu Kentos untuk mencarikan jalan keluar yang tepat. Dengan
bantuan Ali seiring berjalannya waktu Kentos tidak lagi tertidur dikelas.
Dari
pengalaman Ali dan Kentos terlihat bahwa rasa empati memperkenankan kita untuk
memerhatikan, memahami, dan menanggapi masalah orang lain. Sikap empati juga
mampu mendorong kita untuk membantu orang lain walaupun itu tidak menguntungkan
bagi dirinya.
Sikap Negatif
Sikap
negatif merupakan sikap yang tidak peduli sama sekali terhadap adanya
penyimpangan sosial. Contoh, Akmal adalah teman sebangku Teguh, ketika ulangan
tiba Teguh menyontek dan Akmal mengetahuinya, akan tetapi si Akmal pura-pura
tidak tahu dan tak peduli. Padahal tindakan Teguh merupakan tindakan terlarang.
Sikap Akmal dinilai negatif karena membiarkan penyimpangan itu terjadi.
Contoh
berikutnya adalah sikap penyimpangan sosial negatif yaitu main hakim sendiri.
Salah satu dari salah satu anggota geng motor mencuri motor, perbuatan tersebut
merupakan tindakan penyimpangan sosial.
Ketika
melakukan aksinya, salah satu orang melihatnya dan memanggil masyarakat, lalu
dikejar lah si pencuri itu, setelah tertangkap salah satu dari warga mengompori
warga lain untuk memukuli si pencuri hingga babak belur.
Spontan
terjadilah peristiwa main hakim sendiri, membiarkan penyimpangan yang terjadi
ini meruakan sikap yang tidak sewajarnya harus dilakukan
Sumber : https://alihamdan.id/penyimpangan-sosial/
Sumber : https://alihamdan.id/penyimpangan-sosial/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar