Salah satu puisi yang paling populer dan tidak hangus dimakan
oleh masa adalah Pantun. Banyak orang
suka berkreasi menciptakan teks pantun yang unik dan bagus. Tapi tahukah kamu ciri-ciri dan macam-macam teks
pantun?.
Serta
tahukah kamu struktur yang menyusun teks pantun sehingga utuh?. Mari pelajari
bersama kaidah kebahasaan teks pantun dan jenis nya secara lengkap.
Pengertian Teks Pantun
Pantun adalah jenis
puisi lama dalam kesusasteraan Bahasa Indonesia.
Pantun umumnya terdiri dari 4 (empat) baris tiap bait nya dan bersajak a-b-a-b.
Secara
keseluruhan bentuk pantun hnaya terdiri dari sampiran dan isi. Sampiran terletak di baris pertama dan
kedua, dan isi pada bagian ketiga dan keempat dimana menjadi tujuan dari puisi
tersebut.
Ciri-Ciri Pantun
Pantun
4 baris ciri-cirinya:
- Satu bait terdiri dari 4 baris
- Baris 1 dan 2 merupakan sampiran atau
pembayang
- Baris 3 dan 4 merupakan isi
- Satu baris terangkai dari 4-6 kata
- Satu bait terdiri dari 8-12 suku kata
- Bersajak a-a-a-a atau a-b-a-b
Pantun
2 bari ciri-cirinya:
- Baris : Satu bait terdiri dari dua baris
- Jumlah kata : Satu baris terdiri dari 4-6
kata
- Jumlah suku kata: Satu baris terdiri dari
8-12 suku kata
- Pola Sajak: Polanya a-a
- Sampiran: Baris pertama adalah sampiran
- Isi: Baris kedua adalah isi.
Struktur Teks Pantun
Teks
pantun hanya tersusun oleh 2 elemen sehingga menjadi suatu teks yang utuh,
berikut struktur teks
pantun:
1. Sampiran
Terletak
di 2 baris pertama dan umumnya tidak ada hubungan dengan bagian kedua (isi).
2. Isi
Terletak
di 2 baris terakhir dimana merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Tetapi
terkadang bentuk sampiran membayangkan isi dari pantun, dan posisi sampiran
tidak bisa ditukar dengan isi.
Macam-Macam Pantun
Adapun
jenis-jenis pantun berdasarkan siklus
kehidupan:
1. Pantun Anak-Anak: jenis pantun
yang berhubungan dengan masa kanak-kanak.
2. Pantun Orang Muda: jenis pantun
yang berhubungan dengan kehidupan di masa muda.
3. Pantun Orang Tua: jenis pantun yang berhubungan
dengan Orang Tua.
Menurut isi, Effendy melakukan sedikit penyesuaian,
sehingga pantun dibedakan menjadi:
1. Pantun anak-anak, terdiri dari:
o Pantun
suka cita
o Pantun
duka cita
o Pantun
jenaka / teka-teki
2. Pantun orang muda, terdiri dari:
o Pantun
dagang / nasib
o Pantun
berkenalan
o Pantun ber
kasih-kasih
o Pantun
perceraian
3. Pantun orang tua, terdiri dari:
o Pantun
nasib
o Pantun
adat
o Pantun
agama
Kaidah Kebahasaan Teks Pantun
Kaidah kebahasaan
yang dipakai dalam teks pantun sangat berbeda dengan teks anekdot, berikut ciri kebahasaan nya:
1. Diksi: pilihan kata yang tepat dan cocok dalam penggunaannya guna
menyampaikan gagasan sehingga diperoleh dampak tertentu seperti yang
diharapkan.
2. Bahasa kiasan: bahasa yang digunakan pelantun
untuk menunjukkan makna secara tidak langsung. Umumnya berupa peribahasa/ungkapan.
3. Imaji: penggambaran yang diciptakan oleh pelantun secara tidak
langsung. Sehingga seolah-olah digambarkan dalam teks pantun dapat dilihat (imaji visual), didengar (imaji
auditif), atau dirasa (imaji taktil).
4. Bunyi: umumnya muncul dari kiasan,
imaji, serta diksi yang diciptakan ketika menuturkan pantun. Biasnya
ada unsur rhyme (rima) dan rhytm (ritme). Guna memperindah pantun dan
lebih mudah mengingat.
Contoh pantun adat:
Menanam
kelapa di pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berubah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah
Tinggi sedepa sudah berubah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar